Pages

Jumat, 08 Mei 2015

Kebisingan



PENCEMARAN AIR
(Laporan Praktikum Pencemaran Lingkungan)














Oleh

Adi Irawan
1117021001









JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014







BAB I. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujansungaimuka air tawardanauuap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu  siklus air, yaitu: melalui penguapanhujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata airsungai  muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia (wikipedia,2014).

Sumberdaya air merupakan sumberdaya yang sangat esensial/mendasar bagi kehidupan makhluk hidup, utamanya umat manusia. Ketersediaan sumberdaya air di muka bumi pada hakekatnya tidaklah merata, selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu, dan berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya. Meski air termasuk sumber daya alam yang bisa diperbaharui, namun keberadaannya di lingkungan tetap terancam karena tingkat penggunaan air melebihi tingkat pembaharuannya. Hal ini dikarenakan pertumbuhan populasi manusia yang  semakin besar dan cepat dengan tuntutan urbanisasi dan industrialisasi yang semakin meluas.

Pencemaran air merupakan pencemaran yang diakibatkan oleh limbah domestik, limbah industri, limbah pertanian, dan limbah peternakan. Sampai-sampai penebangan hutan untuk dijadikan lahan pertanian akan menyebabkan meningkatnya erosi tanah dan sedimentasi. Hal tersebut akan berakibat terhadap penurunan kualitas air sungai. Selain akan meningkatnya kandungan zat padat tersuspensi (suspended solid) dalam air sungai sebagai akibat dari sedimentasi, juga akan diikuti oleh meningkatnya kesuburan air dengan meningkatnya kandungan hara dan aspek-aspek kimia seperti Oksigen terlarut, Karbondioksida (CO2) dan juga Nitrogenpada sungai.

1.2  Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini sebagai berikut adalah
1.      Mengetahui kondisi perairan yang di beri perlakuan dengan penambahan deterjen.
2.      Mengukur kualitas air yang di beri perlakuan dengan penambahan limbah detergen.


BAB. II TINJAUAN PUSTAKA

Pencemaran air adalah masuknya bahan pencemar (polutan) ke dalam lingkungan air sehingga komposisi air pada keadaan normalnya berubah. Bahan pencemaran air dapat berupa limbah padat maupun limbah cair, misalnya limbah yang berasal dari rumah tangga, industri, pertanian, dan rumah sakit. Air murni di alam memiliki ciri-ciri bening (tidak berwarna), tidak terasa, tidak berbau, dan tidak mengandung bahan kimia lain. Namun, saat ini air alam sudah tidak murni lagi. Air hujan mengandung O2, CO2, NH3, SO4, debu, dan spora jamur. Demikian juga air dari sumber air (mata air) mengandung Na, Mg, Ca, Fe, bakteri dan jamur (Soekidjo,2007).

Pada umumnya, ukuran baik buruknya air didasarkan pada faktorberikut.
a. Suhu Air. Kegiatan industri atau kegiatan lainnya yang memerlukan pendinginan mesin, umumnya didinginkan dengan menggunakan air. Bila tidak ada proses pendinginan sebelumnya. Air sisa yang panas dibuang sebagai limbah dan dapat mencemari lingkuan perairan.

b. Keasaman (pH) Air. Air yang mempunyai pH antara 6,7 - 8,6 mendukung populasi hewan dan tumbuhan dalam air. Setiap mahluk hidup membutuhkan pH air yang berbeda-beda. Perubahan pH air tersebut, dapat mengganggu kehidupan mahluk hidup. Oleh sebab itu, pembuangan limbah ke perairan dapat mengubah pH air danmengakibatkan gangguan pada mahluk hidup, dapat dikatakan dapat mencemari perairan tersebut.

c. Warna, Bau, dan Rasa. Pembuangan limbah ke perairan dapat mengubah warna, bau, dan rasa. Bahan buangan tersebut dapat larut dalam air menjadi koloid atau mengendap. Bahan yang dapat larut, sulit untuk dipisahkan kembali. Bahan yang menjadi koloid, wujudnya melayang-layang dalam air sehingga masih dapat disaring menggunakan saringan halus dan yang mengendap dapat dipisahkan.

d. Jasad Renik. Air dapat dicemari oleh jasad renik yang dapat menggannggu kesehatan. Penularan dapat juga melalui air. Pembuangan tinja orang sakit ke sungai atau danau dapat mencemari air. Bila air tersebut digunakan orang lain tanpa diolah dengan baik terlebih dahulu, maka orang tersebut dapat juga tertular penyakit. Perairan yang subur menyebabkan tanaman air tumbuh dengan subur dan tumbuh hingga jumlahnya tak terkira, sehingga air menjadi kekurangan oksigen dan ikan sulit bernafas, dan bila ikan itu mati, akan menyebabkan pembusukan dan dihinggapi virus dan bakteri.

e. Bahan-Bahan Kimia. Adanya bahan-bahan kimia, seperti minyak, herbisida, dan insektisida dapat mencemari air. Penggunaan obat-obatan untuk memberantas hama dan penyakit tanaman pertanian juga dapat mencemari perairan. Demikian industri besar, rumah sakit, laboratorium semuanya dapat mencemari air, begitu limbahnya di buang begitu saja kealam tanpa diolah terlebih dahulu (Sigid,2004).

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata (Heryani, 2008).

Dampak pencemaran air pada lingkungan
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Apabila air sudah tercemar,dampaknya ialah rusaknya ekosistem mahluk hidup di air karena diakibatkan oleh limbah buangan dari parik atau limbah rumah tangga yang dihasilkan sampah-sampah dan air bekas cucian pakaian atau piring,dan karena pencemaran tersebut  menimbulkan penyakit salah satunya adalah diare yang sekarang dialami oleh penduduk Jakarta yang tinggal dipemukiman kumuh (Widiyani,2010).


 
BAB. III METODE PERCOBAAN

A.           Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilakukan pada tanggal  20-22 juni 2014 pada pukul 11:00 WIB di Laboratorium Ekologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

B.            Alat dan Bahan

Adapun alat – alat yang di gunakan pada praktikum ini adalah akuarium, gayung, pipet tetes, botol film, syiringe, pH meter, ember, aertor, labu erlenmeyer 200 ml, botol selai, DO meter, termometer dan kertas label. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air dan ikan.

C.    Prosedur Kerja

1.        Ikan-ikan yang akan di gunakan terlebih dahulu di pelihara dalam kondisi laboratorium, dan 2 hari sebelum di gunakan ikan-ikan tidak di beri makan.
2.        Akuarium yang akan di gunakan masing-masing di beri tanda dan diberi zat toksik/limbah dengan konsentrasi tertentu.
3.      Amati ikan-ikan tersebut dengan range waktu 0,24 jam, 48 jam. 72 jam dan 96 jam.
4.             Amati motalitas, gerakan ikan , kotoran ikan , suhu, DO,Ph, dan CO2.









BAB IV. HASIL DAN PENGAMATAN


A.    Data Pengamatan

Data pengamatan dalam praktikum sebagai berikut :
Jam
Aquarium
Ph
Suhu (oC)
NaOH
Pergerakan ikan

24
1
6
26
0,5 ml
Aktif
2
6
26
1 ml
Aktif
3
6
26
1 ml
Melemah
4
7
26
1 ml
Mati satu
48
1
6
-
10  tetes
-
2
5
-
11 tetes
-
3
5
-
6 tetes
-
4
5
-
4 tetes
-
72
1
6
25
25 tetes
-
2
6
25,5
21tetes
-
3
6
25,5
17tetes
-
4
7
26
15 tetes
-
96
1
7
27
11 tetes
Aktif
2
6
27
11 tetes
Aktif
3
6
28
8,8 tetes
Aktif
4
6
27
11 tetes
Aktif

B.     Pembahasan

Dalam pengamatan 96 jam pencemaran air dengan penambahan detergen. Diperoleh hasil yang tidak baik. Hal ini dapat diketahui dari nilai karbon oksida terlarut yang semakin menurun kualitas airnya. Dimana diketahi saat pengamatan cemaran kualitas di air semakin menurun.  Darik uji penggunaan NaOH dan indikator PP sebanyak 3 tetes dalam 100 ml air. Selain itu suhu pada air juga tidak konsisten dimana suhu kadang meningkat dan juga menurun. pH air juga dalam pengukuran dibawah netral air pada umumnya yakni pH 7 .

Pada masing aquarium diberi hewan seperti ikan emas dan  ikan nila. Setiap 24 jam ikan di amati kondisinya dari pergerakkan dari keaktifannaya, lemahnya ikan dan kematian ikan di akuarium. Diperoleh pada percobaan pada tiap aquarium perlakuan penambahan detergen  di dapatkan ikan yang mati, dan ikan bergeraknya mulai lemah. Dibandingkan dengan kontrol ikan pada aqauarium tetap terlihat sehat dan aktif berenang.

Penyebab dan dampak pencemaran air oleh limbah pemukimansepertinya menjadi salah satu sumber utama dan penyebab pencemaran air yang memberikan dampak paling kentara terutama pada masyarakat perkotaan di Indonesia. Limbah pemukiman (rumah tangga) yang menjadi salah satu penyebab pencemaran air diakibatkan oleh aktivitas manusia itu sendiri. Dan pada akhirnya pencemaran air ini juga memberikan dampak dan akibat merugikan bagi manusia itu pula. Salah satu penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang kemudian menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga.
Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. 

Deterjen sangat berbahaya bagi lingkungan karena dari beberapa kajian menyebutkan bahwa detergen memiliki kemampuan untuk melarutkan bahan dan bersifat karsinogen, misalnya 3,4 Benzonpyrene, selain gangguan terhadap masalah kesehatan, kandungan detergen dalam air minum akan menimbulkan bau dan rasa tidak enak. Deterjen kationik memiliki sifat racun jika tertelan dalam tubuh, bila dibanding deterjen jenis lain (anionik ataupun non-ionik). Deterjen menjadi bahan pencemar karna Deterjen buatan atausynthetic detergent adalah campuran sejenis senyawa bahan pembersih yang berkandungan utama zat surfaktan (surfactant atau surface active agents), dengan bahan-bahan lain seperti zat pengisi (fillers), pembentuk (builders), serta komponen lain seperti pewarna, pewangi, boosters dan lain-lain. Surfaktan adalah senyawa kimia yang mudah larut dalam cairan yang memungkinkannya terserap pada zat lain sehingga zat tersebut menjadi mudah larut atau memiliki sifat kimia fisika tertentu dalam suatu cairan. Molekul surfaktan setidaknya berkandungan satu gugus yang memiliki afinitas pada permukaan cairan polar, yang umumnya dipahami sebagai tingkat kelarutan dalam air, dan satu gugus lain yang tidak gampang berafinitas dengan air.                                                                               

BAB V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum ini sebagai berikut :

1.      Penggunaan  Detergen untuk untuk perairan sangan membahayakan lingkungan jika jumlahnya tidak terbatas.
2.      Senyawa kimia  mampu mempengaruhi suhu, pH dan oksigen di perairan.
3.      Kondisi perairan yang tercemar mampu membunuh organisme hidup seperti ikan.
4.      Pencemaran air berdampak  terhadap lingkungan yang berbahaya pada kesehatan manusia.










DAFTAR PUSTAKA

     Heryani. A, Puji, H. 2008. Pengolahan Limbah Deterjen Sintetik dengan Trickling Filter [Makalah Penelitian]. (Online).http://eprints.undip.ac.id Diakses pada tanggal 03 Juli 2014 Pukul 10.00 WIB.
     Sigid hariyadi. 2004. BOD dan COD Sebagai Parameter Pencemaran Air Dan Baku Mutu Air Limbah.
     Soekidjo Notoatmojo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Penerbit PT Rineka Cipta.
     Widiyani, P. 2010. Dampak Dan Penanganan Limbah Deterjen. Program Studi Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.

 

Blogger news

Blogroll

About